
Foto Acil Bimbo Sebelum Sakit
Indonesia kembali berduka. Seorang maestro musik legendaris sekaligus selebriti Indonesia viral, Acil Bimbo, meninggalkan dunia di usia 82 tahun. Kabar kepergiannya mengguncang banyak hati, bukan hanya karena ia seorang seniman besar, tapi juga karena perjalanan hidupnya yang penuh makna dan ketegaran hingga akhir hayat.
Baca Juga: Profil Lengkap Erika Carlina: Karier, Agama, dan Kisah Cinta yang Viral

Perjuangan Panjang Melawan Sakit
Sejak awal tahun, kondisi kesehatan Acil semakin menurun. Ia diketahui menderita kanker paru-paru yang perlahan menggerogoti tubuhnya. Tak hanya itu, pada 2024 lalu ia sempat mengalami patah tulang akibat terjatuh, membuat mobilitasnya semakin terbatas. Meski demikian, semangatnya tak pernah surut. Bahkan saat keluar masuk rumah sakit dalam tiga bulan terakhir, Acil tetap menunjukkan tekad kuat untuk menjalani hari-harinya dengan tabah.
Bagi keluarga, melihat perjuangan itu bukanlah hal yang mudah. Mereka menyaksikan bagaimana seorang ayah, paman, sekaligus sosok panutan berusaha tetap tegar meski tubuhnya semakin rapuh. Namun, justru dari situlah muncul kekuatan luar biasa: Acil seakan ingin memberi pesan bahwa hidup harus dijalani dengan semangat, meski rasa sakit tak pernah benar-benar pergi.
Kepergian yang Membekas
Malam itu, 1 September 2025, menjadi momen paling berat bagi keluarga besar Bimbo dan masyarakat pecinta musik. Acil menghembuskan napas terakhirnya di Bandung, meninggalkan duka mendalam. Keesokan harinya, jenazah dimakamkan di Cimahi dalam suasana haru. Tangis dan doa mengiringi setiap langkah, seolah menjadi bukti betapa besar rasa cinta publik terhadap sosok sederhana yang karyanya telah menemani generasi demi generasi.
Bagi para pelayat, kehilangan ini terasa seperti hilangnya bagian dari sejarah musik Indonesia. Tidak sedikit yang mengenang bagaimana suara khas Acil berpadu indah dengan anggota Bimbo lainnya, menciptakan lagu-lagu yang bukan hanya enak didengar, tetapi juga sarat makna kehidupan.
Baca juga: Atta Halilintar: Sosok Youtuber, Pengusaha, dan Inspirasi Milenial
Warisan Abadi Sang Maestro
Nama asli Acil adalah Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah. Bersama grup Bimbo, ia mencetak berbagai karya monumental yang mengangkat isu sosial, kritik terhadap ketidakadilan, hingga pesan-pesan spiritual. Salah satu yang paling dikenang tentu saja lagu “Sajadah Panjang”. Karya itu bukan hanya lagu, melainkan doa panjang yang dikemas dalam alunan musik yang indah.
Bimbo bukan sekadar grup musik, melainkan suara hati rakyat. Lewat lagu-lagu mereka, banyak orang menemukan pengingat tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, serta keteguhan iman. Acil, dengan suaranya yang khas, menjelma menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan itu.
Kini, meski raganya telah tiada, warisan yang ia tinggalkan tak akan pernah pudar. Lagu-lagu Bimbo masih akan terus diputar, dinyanyikan ulang, dan menjadi pengingat bahwa musik bisa menjadi jembatan nilai luhur yang melampaui zaman.
Pesan Keluarga dan Kenangan Sosial
Bagi keluarga, Acil bukan hanya musisi hebat, tapi juga pribadi yang sederhana. Ia dikenal selalu mengingatkan tentang pentingnya salat, membaca Al-Qur’an, dan menjaga hubungan antar sesama. Nilai-nilai itu yang kini diwariskan kepada anak, cucu, hingga keponakannya.
Sementara di media sosial, kabar kepergian Acil Bimbo langsung menjadi viral. Banyak netizen menuliskan ucapan belasungkawa, membagikan potongan lagu Bimbo, bahkan membuat video singkat sebagai bentuk penghormatan terakhir. Tak sedikit juga selebriti Indonesia ikut menyampaikan rasa duka mereka. Dari musisi, penyanyi pop, hingga legenda dangdut, semuanya sepakat bahwa kehilangan ini begitu besar bagi dunia musik Indonesia.
Baca juga: Gading Marten dan Perjalanan Panjang di Dunia Hiburan

Kenangan yang Tak Pernah Hilang
Bagi masyarakat, Acil bukan hanya seorang artis. Ia adalah teman, guru, dan inspirasi. Banyak yang tumbuh besar dengan lagu-lagunya, banyak pula yang merasa tercerahkan oleh pesan moral yang disampaikan lewat karya. Tak heran, berita duka ini meninggalkan luka mendalam.
Namun, di balik air mata, ada juga rasa syukur. Syukur karena Indonesia pernah memiliki sosok sebaik Acil Bimbo, seorang maestro yang mendedikasikan hidupnya untuk musik dan nilai kemanusiaan. Syukur karena warisannya akan terus hidup, dikenang, dan menginspirasi generasi yang akan datang.
Kehilangan Acil Bimbo bukan sekadar kabar duka, melainkan peringatan akan rapuhnya kehidupan dan berharganya kebersamaan. Sebagai selebriti Indonesia viral, ia meninggalkan jejak yang begitu dalam di hati masyarakat. Lagu-lagunya adalah doa, pesannya adalah warisan, dan ketegarannya adalah teladan.
Kini, yang tersisa hanyalah doa dan kenangan. Semoga Acil Bimbo beristirahat dengan tenang, dan semoga kisah hidupnya menjadi pengingat bahwa setiap manusia bisa meninggalkan jejak kebaikan yang abadi.